Headlines

PENJASKES

SENI KEBUDAYAAN

PPKN

» » » Materi Bahasa Indonesia Kelas 6 SD/MI Bab 7


BAB VII : KETERTIBAN
A. Memahami Drama Pendek

Pada awal pelajaran ini, kamu akan belajar memahami drama. Setelah proses pembelajaran diharapkan kamu dapat mendengarkan rekaman drama atau mendengarkan cuplikan drama yang dibacakan dengan tertib. Kamu juga diharapkan dapat menjawab pertanyaan yang disediakan sesuai dengan isi drama. Selanjutnya, kamu juga harus bisa menceritakan kembali secara lisan isi drama pendek.

1.  Mendengarkan drama pendek
Dengarkan rekaman drama berikut atau dapat dibacakan oleh guru atau siswa

Becak Emak
(diolah dari Keluarga Cemara karya Arswendo Atmowiloto)

Semalam, Emak menunggui Abah yang pulang dengan tangan kosong, karena becaknya disita. Tengah malam, Abah dipanggil ke kantor polisi, untuk dimintai keterangan. Emak menunggu sampai tertidur di kursi. Emak sangat letih hingga untuk pertama kalinya Emak tak melihat keberangkatan putri- putrinya.
Sewaktu bangun, Abah sudah membuatkan teh, dan terdengar percakapan Wawan dengan Abah dari teras rumah.
Wawan : Jadi, becaknya masih ditahan polisi, Bah?
Abah     : Masih, tak masalah, karena surat-suratnya lengkap. Abah tidak membuat kesalahan di jalan.
Wawan : Kenapa tidak diambil, Bah?
Abah     : Ya, besok (pelan penuh bijaksana)


Karena yang kena razia, kan puluhan becak, kalau satu dibebaskan, yang lain iri. Lagi pula suasananya sangat tegang dan banyak kerumunan.
Emak     : (datang sambil mengangguk dan tersenyum, duduk di samping Abah) Abah       : Jangan pikirkan, Mak!
Emak     : (tersenyum lalu pergi mandi, ganti baju, menyisir rambut. Gayanya tetap tenang)
Abah     : Mau pergi ke mana, Mak? Emak       : Ke kantor polisi.
Abah     : Untuk apa?
Emak : (dengan tenang) Untuk mengambil becak. Becak itu napas keluarga kita. Becak itu nyawa bagi kita, Bah? Becak itu tak salah apa-apa, kita membayar pajak. Abah tidak salah jalan. Saya tak mau becak ditahan.
Abah     : Maak (sambil mendekat) Emak serius?
Emak     : Kalau menyangkut kehidupan kita, saya serius, Bah. Abah : Dengar dulu, Mak!
Emak     : Saya sudah cukup mendengarkan. Kalau Abah tak dapat mengambil, saya akan mengambil sekarang.
Abah     : Tunggu dulu, Mak. Soalnya tak sederhana itu. Kalau Emak mengambil becak, sementara becak-becak yang lain masih di sana.
Emak     : Kita mesti mengurusi diri kita sendiri, Bah. (tetap tenang, tanpa emosi, tanpa suara keras. Emak tetap pada niatnya)

2.  Memahami Isi Drama Pendek
Sekarang, coba jawablah pertanyaan berikut ini. Kerjakan di buku kerjamu!
a.    Mengapa pagi itu Emak tidak dapat melihat keberangkatan putri-putrinya?
b.Becak Abah ditahan di kantor polisi. Apakah Abah melakukan kesalahan?Berilah alasan!
c.      Bagaimana sikap Emak setelah mendengar percakapan Abah dengan Wawan?
d.   Berdasar drama tersebut, bagaimana watak Abah dan bagaimana watak Emak?


B. Berpidato.
Pada pertemuan ini, kamu akan belajar berpidato. Setelah proses pembelajaran, diharapkan kamu dapat mengenal bagian-bagian naskah pidato. Kamu juga harus dapat menyebutkan beberapa metode berpidato. Kemudian, diharapkan kamu dapat berpidato sesuai dengan tema yang ditentukan

1.  Mengenal bagian-bagian naskah pidato
Dengarkan baik-baik naskah pidato yang dibacakan temanmu berikut
ini.
Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh


 Anak-anakku semua para siswa kelasI sampai kelas VI yang saya cintai. Bapak, ibu, dan karyawan yang saya hormati. Marilah kita memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kita semua telah diberi kesehatan dan keselamatan sehingga pada pagi hari ini dapat melaksanakan upacara bendera tiap hari Senin.
Pada kesempatan ini, saya meng- ingatkan dan mengajak kepada anak- anakku dan semua Bapak/Ibu guru, dan kar-yawan untuk bersama-sama me- negakkan tata tertib di sekolah ini. Kita semua menyadari bahwa tata tertib di sekolah ini tidak hanya berlaku bagi para siswa, tetapi juga bagi kepala sekolah, guru, dan karyawan. Karena kesadaran itulah maka sekolah ini selalu menjadi contoh sebagai sekolah yang tertib, aman, dan bersih. Predikat yang sudah kita sandang ini, janganlah membuat kita sombong, tetapi kita harus terus berusaha agar ketertiban, keamanan, dan kebersihan di sekolah ini tetap terjaga dan bahkan terus meningkat lebih baik.
Sebagai kepala sekolah, saya mengucapkan terima kasih kepada Anak- anak, Bapak/Ibu guru, dan karyawan yang dengan ikhlas dan dengan kesungguhan hati bersama-sama menegakkan disiplin dan selalu meningkatkan prestasi pada semua bidang. Semoga usaha kita senantiasa mendapat rida dari Allah SWT. Kepada anak-anakku, teruslah belajar dan berkarya. Jadilah anak-anak yang berguna. Kami para orang tua selalu berdoa semoga kalian menjadi generasi muda yang cerdas dan sehat.
Saya akhiri amanat saya, jika ada kesalahan dan hal yang kurang berkenan, saya minta maaf.
Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Jika dicermati, pidato tersebut terdapat tiga bagian pidato, yaitu: pendahuluan, isi, dan penutup pidato.
a.  Tunjukkan paragraf yang menyampaikan pendahuluan atau pengantar pidato!
                     b.  Tunjukkan paragraf yang merupakan bagian isi pidato!
                     c.  Tunjukkan paragraf yang merupakan bagian penutup pidato!
Agar kamu lebih memahami isi pidato, selanjutnya jawablah pertanyaan berikut ini!
a.      Siapa yang berpidato?
b.      Pada acara apa pidato itu?
c.       Di mana acara itu berlangsung?
d.      Sebutkan harapan yang ditujukan kepada anak-anak dan kepada guru/ karyawan?
e.      Apa tema pidato tersebut?
2.  Mengenal beberapa metode berpidato
Kamu telah mendengar pidato yang dibacakan oleh temanmu, bukan? Nah, begitulah contoh berpidato dengan metode membaca. Meskipun membaca, tetapi nada, intonasi, dan ekspresi gurumu tetap menggambarkan nada dan intonasi orang berpidato. Bisakah kamu meniru seperti itu? Tentu saja bisa. Selain berpidato dengan metode membaca, adakah metode lainnya?
Ada 4 metode berpidato sebagai berikut.
a.  Metode membaca naskah, yaitu berpidato dengan cara membaca naskah pidato yang sudah ditulis atau disiapkan sebelumnya.
b.  Metode menghafal, yaitu berpidato dengan cara menghafalkan naskahpidato yang sudah ada. Para siswa yang sedang berlatih perpidato boleh memilih metode ini.
c.  Metode serta merta, yaitu berpidato tanpa persiapan tertulis. Pembicara berpidato secara spontan. Metode ini dipakai oleh para pemuka masyarakat yang sering berpidato secara mendadak atau spontan. Orang yang sudah ahli berpidato dapat menggunakan metode ini.
d.  Berpidato dengan menggunakan catatan kecil sebagai kerangka pidato. Kerangka pidato ini dipakai sebagai dasar untuk berbicara agar isi pidato menjadi urut, runtut, dan terarah. Jika kamu melihat orang berpidato dengan membawa kertas kecil yang berisi tulisan singkat, tetapi dia dapat berpidato berjam-jam berarti orang itu telah memilih metode ini.

2.  Menggunakan kalimat majemuk hubungan pertentangan

Tahukah kamu apa ciri kalimat majemuk yang mengandung hubungan pertentangan? Kalimat yang mengandung hubungan pertentangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a.  Hal yang dinyatakan sebelumnya bertentangan dengan hal yang dinyatakan sesudahnya.
b.  Hubungan tersebut ditandai oleh penggunaan kata penghubung tetapi, namun, melainkan, sebaliknya, padahal dan sebagainya.
Contoh:
a.              Ia sudah bekerja keras padahal tubuhnya belum kuat benar.
b.             Saya ingin bermain sepak bola namun hujan turun sangat deras.
c.               Penampilan Fina tomboi tetapi tingkah lakunya lambat.
d.            Ibu tidak memilih baju biru melainkan baju merah.
e.              Adiknya sangat rajin sebaliknya kakaknya sangat malas belajar
Untuk menguji pamahamanmu, kerjakan latihan berikut.

C. Membaca Teks Drama

Setelah belajar berpidato, sekarang kamu akan membaca naskah drama. Setelah proses pembelajaran, diharapkan kamu dapat membaca teks drama anak dengan intonasi yang tepat dan menjawab pertanyaan isi drama. Kamu juga diharapkan dapat mengidentifikasi unsur (tokoh, sifat, latar, dan amanat) drama anak. Kemudian, kamu harus dapat memerankan drama di depan kelas sesuai dengan watak pelaku dalam drama.

1.       Membaca teks drama
Berkelompoklah dengan anggota 4 anak. Bacalah teks drama berikut ini. Tentukan siapa yang menjadi narator, Nano, Andi, dan polisi. Bacalah dengan intonasi yang tepat sesuai dengan peranmu.

Pengorbanan
Suatu hari Andi dan Nano tidak masuk sekolah. Mereka berdua merencanakan pergi ke Bandungan terus ke Candi Gedung Songo. Mereka berdua berkencan di depan pasar Jatingaleh, Semarang. Sejak tadi Andi gelisah karena sudah satu jam dari waktu yang
ditentukan Nano belum datang juga. Di tengah kecemasannya Nano kemudian tiba.
Nano : Maaf, Ndi saya agak terlambat. (Nano menjelaskan dengan agak takut)
Andi : Mengapa terlambat? Bukankah kita sepakat datang di tempat ini pukul
8.00. (dengan marah)
Nano : Iya, tetapi tadi ada kemacetan di jalan. Bagaimana kita jadi pergi, nggak?


Andi : Ya, jadi! Kita sudah terlanjur membolos tidak masuk sekolah.
Nano : Kalau begitu, kita segera berangkat




saja. Ayo aku mbonceng. (sambil mbonceng di atas sepeda motor Andi).
Di tengah perjalanan Andi dan Nano dihentikan polisi.
Polisi : Selamat siang, Dik. Boleh saya lihat STNK-nya? Adik membawa STNK? (dengan sopan)
Andi : Tidak, Pak. (dengan gemetar) Polisi : Sudah punya SIM?
Andi : Belum, Pak! (ketakutan dan pucat)


Polisi :  Adik  mau  ke  mana? Andi :  Ke  Bandungan,  Pak. Polisi : Adik berdua mbolos, ya? Andi dan Nano : Ya, Pak! (lirih) Polisi : Ayo, ke kantor polisi.
Di kantor polisi Andi duduk di samping Nano. Di depannya, Pak Polisi dengan mesin ketiknya menanyai mereka berdua.
Polisi  :   Kepergian adik tidak seizin orang tua?
Andi  dan Nano :    Ya, Pak. (hampir bersamaan).
Polisi : Sekarang, sepeda adik saya tahan. Orang tuamu besok pagi agar mengambil di kantor polisi sini, siapa namamu dan nama orang tuamu?
Andi : Nama saya Andi Pak, nama orang tua saya Pariman.
Polisi : Kamu? (sambil menunjuk ke Nano).
Nano : Nama saya Nano dan nama ayah saya Leo Harsono.
Polisi : Di mana alamat rumahmu, Andi?
Andi : Jl. Pasang Tengah No. 18, Pedurungan, Semarang.
Polisi : Kamu Nano?
Nano : Jl. Pemuda No. 7, Karangturi, Semarang.
Polisi : Ya, sekarang kamu pulang naik angkot! Beritahukan peristiwa ini kepada orang tuamu.
Andi dan Nano : Ya, Pak. Terima kasih. Permisi, Pak!
Polisi : Ya, hati-hati di jalan, jangan diulangi lagi perbuatan mbolosmu, ya!
Andi dan Nano : Ya, Pak. (hampir bersamaan)

2.           Menjawab pertanyaan isi drama
Sekarang, cobalah menjawab pertanyaan berikut ini!
a.      Andi dan Nano pada hari itu akan ke mana?
b.      Apakah mereka berdua izin kepada guru dan kepada orang tua? Dari mana kamu tahu?
c.       Surat-surat apakah yang harus dibawa oleh pengendara sepeda motor?
d.      Membawa suratkah Andi dan Nano? Bagaimana akibatnya?
e.      Andi dan Nano tidak masuk sekolah (mbolos). Setujukah kamu terhadap tindakan Andi dan Nano tersebut? Berilah alasan!
f.        Bagaimana akibat dari perbuatan mereka berdua?
g.      Setujukah kamu dengan perbuatan Andi dan Nano? Mengapa?

3.           Mengidentifikasi unsur (tokoh, sifat tokoh, latar, alur, dan amanat) drama anak
Setiap karya sastra, baik berbentuk cerita maupun drama memiliki unsur tokoh, sifat tokoh, latar, alur, dan amanat. Unsur-unsur tersebut disebut unsur


intrinsik. Agar kamu dapat mengidentifikasi unsur intrinsik drama, kamu harus mengikuti drama atau dengan membaca teks drama itu dengan sungguh- sungguh. Perhatikan contoh cuplikan teks drama berikut ini.

Ken Arok
Babak I

Suatu siang di tengah belantara, siang hari menuju sore

Adegan I

Tampak Ken Arok tidur di suatu tempat yang agak tinggi, sesuatu yang dapat dibayangkan penonton sebagai batu besar atau cabang pohon dan sebagainya. Tita, sahabat dan pembantu Ken Arok berdiri di suatu tempat sambil mengamati arah dari mana rombongan pedagang akan datang.Beberapa orang, antara tiga sampai lima orang perampok, berada di dekatnya juga tampak mengawasi dan gelisah.

Perampok I      :   Tita bisakah dia tidur seperti itu? Tita  : (tersenyum) Apa salahnya dia tidur?
Pe rampok I      : Ya tidak ada salahnya. Tapi, rasanya tidak pantas orang lain gelisah dan tegang, ia enak-enakan tidur.
Tita                  : Kalau takut, kami tidak memaksamu ikut dalam pekerjaan ini. Perampok I   : Kau tahu saya tidak takit.
Tita                  : Barangkali kau tidak percaya kepadanya.
Pe rampok I      : (ragu-ragu) Tidak juga, dia begitu terkenal , masa bertindak sembrono.
Tita                  : (tersenyum) Kau tidak akan memahaminya. Dia bukan manusia.
Sekarang tenanglah.

Adegan II

Ken Arok bangun dan bangkit, seperti seekor harimau ia menggeliat. Ia berjalan ke arah anak buahnya. Gerakannya memperlihatkan gerakan seekor binatang buas, lembut tetapi penuh tenaga. Ia memandang ke arah matahari.

Ken Arok         : Dalam beberapa saat mereka akan tiba. Tita     : Bagaimana kau tahu?
Ken Arok    :   Dari Kediri mereka berangkat subuh. Mereka membawa beban dan gerakan mereka tidak akan cepat. Jadi dalam beberapa saat baru mereka tiba di sini.
Tita                  : Kau yakin?
K        Ken Arok : Sudah kucium bau mereka. Sekarang, cepat kalian bersem- bunyi. Aku akan membunuh yang paling kuat diantara mereka,


begitu aku menyerang kalian langsung menyerang (para perampok bersembunyi kecuali Ken Arok)
Tita                  : Arok. Sembunyilah kau!
Ken Arok         : Tidak. Sembunyilah kalian. (Terdengar suara rombongan datang.
Ken Arok berdiri di tengah jalan)

Berdasarkan teks drama tersebut kamu dapat mengetahui unsur intrinsiknya sebagai berikut:
a. Drama tersebut mengisahkan gerombolsn persmpok yang dipimpin oleh Ken Arok sedang menunggu rombongan pedagang yang akan tiba.
b. Latar peristiwanya adalah ditengah hutan pada siang menjelang sore (senja hari).
c. Tokoh-tokohnya adalah sebagai berikut.
1.  KenArok yang berwatak kejam, suka membunuh korban dan merampok hartanya
2.  Perampok I: perampokperampok yang taat kepada Ken Arok sebagai pemimpin walaupun kadang-kadang heran dengan perilaku ken arok
3.  Tita: perampok yang taat kepada Ken Arok dia lebih pemberani dibanding dengan teman-temannya
d.  Amanat drama tersebut adalah bahwa sebagai manusia haruslah berbuat baik kepada sesamanya. Janganlah menjadi manusia yang suka merugikan orang lain. Jangan menjadi perampok. Jangan menjadi pembunuh. Masih banyak pekerjaan yang halal yang diridloi oleh allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.

D. Menulis Surat Izin
Pada aspek keterampilan menulis, kamu akan kembali membahas surat resmi. Setelah mengikuti pembelajaran ini, diharapkan kamu dapat mengetahui unsur-unsur surat izin. Kamu juga diharapkan dapat memahami format surat izin. Akhirnya, kamu diharapkan dapat membuat surat izin.
Pada pelajaran sebelumnya kamu sudah mempelajari tentang surat resmi. Coba jelaskan apa surat resmi itu? Sebutkan contoh surat resmi! pernahkah kamu menulis surat izin tidak masuk sekolah? Pada kegiatan ini kamu akan berlatih menulis surat izin kepada bapak/ibu guru.

1.             Cermatilah contoh surat izin berikut ini.

Sidomulyo, 11 Februari, 2008

Yth. Bapak/ibu guru kelas VI SD Negeri Tempel
di Tempel Sukasari

Dengan hormat
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
nama : Dwi Astuti
kelas : VI SD Negeri Tempel
Memberitahukan bahwa pada hari ini Senin, 11 Februari 2008 tidak dapat masuk sekolah karena sakit.
Oleh karena itu, saya mohon izin tidak mengikuti pelajaran selama 3 hari sesuai dengan surat keterangan sakit dari dokter yang saya lampirkan pada surat ini.
Kemudian atas perkenannya, saya mengucapkan terima kasih.

2.            Jawablah pertanyaan berikut ini.
a.      Siapa yang menulis surat izin tersebut?
b.      Kepada siapa surat izin tersebut ditujukan?
c.       Apa isi surat tersebut?
d.      Samakah bahasa surat izin kepada guru kelas dengan surat pribadi yang ditujukan kepada temanmu? Di mana perbedaannya?
e.      Sebutkan bagian-bagian surat izin tersebut!
3.            Menulis surat permohonan izin
Bagaimana cara menyusun surat permohonan izin yang baik dan benar? Menyusun surat permohonan izin harus mengikuti langkah-langkah tertentu. Adapun langkah-langkah dalam menyusun surat permohonan izin adalah sebagai berikut:
a.      mendaftar ide pokok, yang meliputi: kepada siapa izin itu disampaikan (izin sakit, izin meminjam barang, izin menggunakan tempat/gedung dan sebagainya), berapa lama permohonan izin tesebut, jaminan apa yang ditawarkan (berjanji segera masuk jika sudah sembuh, berjanji segera mengembalikan barang, dan sebagainya), sampaikan ucapan terima kasih;
b.      menyusun ide pokok dalam bentuk kerangka surat;
c. mengembangkan kerangka tersebut menjadi surat permohonan izin dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan Benar.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply