Headlines

PENJASKES

SENI KEBUDAYAAN

PPKN

» » » Materi Bahasa Indonesia Kelas 6 SD/MI Bab 6 ( Peristiwa )

BAB IV : PERISTIWA


A. Menyimpulkan Isi Berita

Pada awal pelajaran ini, kamu akan mendengarkan pembacaan berita.
Setelah pembelajaran ini diharapkan kamu dapat mencatat hal-hal penting dari berita yang diperdengarkan. Kamu juga diharapkan dapat menjawab pertanyaan tentang isi berita. Selanjutnya, kamu akan dapat menyimpulkan isi berita yang diperdengarkan.

 1. Mencatat hal-hal penting dari berita yang diperdengarkan
Tutuplah bukumu, kemudian dengarkan dengan saksama berita yang dibacakan oleh gurumu. Saat kamu mendengarkan berita, catatlah hal-hal penting dari berita tersebut!

Warga Mengelilingi Beteng

Ribuan warga Yogyakarta dan sekitarnya menjalani kegiatan Tapa mbisu mubeng Beteng, yaitu berjalan kaki dengan membisu (tidak berbicara) berkeliling beteng kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Kegiatan itu untuk menyambut tahun baru Jawa 1 Sura, Kamis, 10 Januari 2008 tepat pukul 00.00 WIB.
Kegiatan tersebut dimulai dari kebun kraton dilepas oleh pengageng kawedanan panitipura kraton, Joyo Kusumo. Ia adalah adik Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Saat memimpin upacara pemberangkatan, Joyokusumo meminta agar para peserta memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar bangsa Indone- sia diberikan keselamatan dan kesejahteraan serta dihindarkan dari  bencana.
Sumber: Solopos,  11  Januari 2008


2.     Menjawab pertanyaan isi berita yang diperdengarkan

Jawablah pertanyaan berikut ini sesuai dengan isi berita yang kamu dengar.
a.       Apa yang dilakukan ribuan warga Yogyakarta dalam menyambut satu Sura? b. Siapa yang melepas kegiatan tersebut?
c.       Dari mana dimulai kegiatan tersebut?
d.     Apa pesan yang disampaikan pemimpin upacara kepada para peserta?
e.      Bagaimana pendapatmu mengenai kegiatan tersebut?
f.       Mengapa kamu berpendapat begitu, berilah alasanmu!
3.     Menyimpulkan isi berita
Nah, setelah kamu mendapatkan hal-hal penting dari berita kamu dapat menyimpulkan isi berita. Bagaimana cara menyimpulkan berita?
     Membuat simpulan agak berbeda dengan membuat ringkasan. Ringkasan adalah bentuk ringkas dari berita yang didengar. Jadi, membuat ringkasan dapat dilakukan dengan cara merangkai hal-hal penting dari berita dalam satu jalinan paragraf yang padu dan runtut. Kamu tinggal memberi kata penghubung yang tepat sehingga menghasilkan ringkasan yang singkat dan lengkap.Simpulan mengutamakan pendapat atau tanggapan serta penilaian.
     Jadi, membuat simpulan adalah berdasarkan isi yang diberi tambahan pendapat atau penilaian dari yang diringkastersebut.Hal yang diringkas tersebut mungkin ada yang sebagian dihilangkan. Susunanya pun bisa tidak berurutan seperti aslinya. Jadi simpulan lebih banyak menonjolkan hal-hal yang mendukung pendapat tentang sesuatu yang sedang dibahas.

Contoh:
Berdasar berita di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.
Warga Yogyakarta dalam menyambut 1 Suro masih menjalani kegiatan- kegiatan yang unik seperti tapa mbisu dengan berjalan kaki ditengah malam. Itu sebagai cara untuk memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar bangsa Indonesia diberikan keselamatan serta terhindar dari bencana.

B. Melaporkan Isi Buku
Pada aspek keterampilan berbicara ini, kamu akan belajar melaporkan isi buku. Setelah pembelajaran ini diharapkan kamu dapat memilih buku bacaan yang disukai di perpustakaan. Setelah itu, kamu dapat mencatat isi buku yang dibaca meliputi judul, pengarang, jumlah halaman, dan daftar isi buku. Kegiatan selanjutnya, kamu diharapkan dapat melaporkan isi buku secara lisan di depan kelas.

1.     Membaca buku di perpustakaan
Kamu sudah menjadi anggota perpustakaan, bukan? Datanglah ke perpustakaan sekolah, pinjamlah buku yang kamu sukai. Bacalah dengan cermat mulai dari sampul buku hingga daftar pustaka.

2.     Mencatat isi buku yang dibaca

Catatlah isi buku yang kamu baca tersebut meliputi hal-hal berikut ini.
a.       Apa judul buku tersebut?
b.      Siapa pengarang buku tersebut?
c.       Buku tersebut diterbitkan penerbit apa?
d.      Tahun berapa buku tersebut terbit pertama kali?
e.       Berapa jumlah halaman buku tersebutt
f.       Apa isi buku tersebut? Sampaikan secara singkat, Bab dan Subbab yang ada.

Perhatikan contoh laporan isi buku berikut.
Judul buku                        : Kreasi Bunga dari Sedotan
Pengarang                         : Herry Cahyo Sastrodiwirjo
Penerbit                             : Puspa Swara Tahun terbitan pertama : 2002
Jumlah halaman                : 84
Isi buku                            :
Buku ini terdiri atas lima bab. Buku ini berisi tentang keterampilan membuat kerajinan tangan dari sedotan. Pada bab pendahuluan penulis mengenalkan bunga dari sedotan. Bab kedua mengenalkan bahan dan alat yang digunakan untuk membuat bunga. Bab ketiga dan keempat menerangkan aneka bunga dari sedotan. Bab lima berisi prospek bisnis bunga sedotan.

C. Menemkan Makna Tersirat Teks

Pada keterampilan membaca ini, kamu akan belajar menemukan makna tersirat. Setelah proses pembelajaran diharapkan kamu dapat membaca intensif. Setelah itu, kamu akan menemukan makna tersirat dari teks. Selanjutnya, kamu diharapkan dapat membuat contoh kalimat yang memiliki makna tersirat.

1.     Membaca intensif teks
Intensif artinya secara sungguh-sungguh dan terus menerus. Jadi, membaca intensif dapat dipahami sebagai kegiatan membaca yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan terus-menerus. Pembaca intensif akan melakukan membaca dengan penuh konsentrasi dan mendalami isi atau maksud kalimat yang dibaca. Pembaca intensif akan mampu menemukan makna yang dibaca, baik tersurat (tampak), dan tersirat (tersembunyi) dalam teks.
Bacalah teks berikut ini dengan intensif!

Kisah Perajin Payung Kertas
Desa Kalibogor, Banyumas, Jawa Tengah terkenal sebagai desa payung. Hampir semua warganya bermata pencaharian sebagai pembuat payung kertas. Pesanan payung kertas laris bukan main. Para perajin payung sampai kuwalahan menerima pesanan.
Dengan berkembangnya zaman, mutu dan model payung terus berkembang, selera masyarakat pun meningkat. Sekarang ini, payung kertas tak lagi mendominasi pasar, diganti payung dari bahan kain dengan motif beraneka. Akibat perubahan ini, satu demi satu perajin payung kertas mengalami gulung tikar. Hanya keluarga Sanwiraji sebagai tulang punggung yang tetap bertahan.


Salah seorang anak San, Ny. Suwati termasuk getol mempertahankan pembuatan payung kertas. Ia pun merasakan pahit getirnya bisnis payung kertas. Meskipun payung kertas sulit dipasarkan, toh tak membuat Suwati patah arang. Ia tetap membuat payung dan mencoba terobosan baru.
Ada yang mengatakan bahwa bisnis payung kertas akan membuat orang sial. Semula Suwati merasa takut dengan pernyataan sebagian orang tersebut. Tetapi, rasa takut itu ditepiskannya setelah terbayang keluarganya juga memerlukan uang untuk
keperluan hidup. Belakangan kekhawatirannya itu pupus, terbukti, bukan sial yang datang, tetapi malah keuntungan. Ya, setelah pesanan pertama diselesaikan, pesanan berikutnya mengalir deras.
Langkanya perajin payung kematian membuat usaha Suwati makin maju. Pesanan tidak lagi datang dari desa sekitarnya, namun semakin meluas sampai luar kota, seperti Cilacap, Purbolinggo, dan beberapa kota lainnya.
Sumber:  majalah  Nova NO.274/VI
dengan pengubahan
2.     Menemukan makna tersirat

Bagaimana cara menemukan makna tersirat dalam teks? Makna tersirat adalah makna yang terkandung atau tersembunyi. Makna tersirat bisa terdapat dalam teks kalimat atau kata tertentu.
Contoh:
a.      Pada tahun ini alam sedang marah dan mengamuk.
Kalimat tersebut dapat ditafsirkan adanya berbagai bencana alam di Indone- sia, jadi makna tersirat dari kalimat tersebut adalah bahwa tahun ini banyak terjadi bencana di Indonesia.
b.      Bunga desa itu sudah disunting kakakku.
Bunga desa bermakna seorang gadis dari desa. Disunting berarti dinikahi atau diperistri. Dengan demikian kalimat tersebut mempunyai makna tersirat bahwa kakak sudah memperistri gadis desa itu


D. Surat Resmi
Setelah proses pembelajaran berlangsung, diharapkan kamu dapat menen- tukan bagian-bagian surat resmi. Setelah itu kamu juga diharapkan menemukan contoh surat resmi. Pada aspek ini, kamu akan belajar membuat surat undangan resmi.
Tahukah kamu, apa surat resmi atau surat dinas itu? Pernakah kamu menerima surat resmi? Surat tentang apa? Surat resmi atau surat dinas adalah segala komuni- kasi tertulis yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan dinas/instansi. Berbeda dengan surat pribadi yang bersifat tidak resmi, bahasa surat resmi lebih terikat dengan ketentuan dan etika yang berlaku sesuai dengan isi dan tujuan masing-masing surat. Agar kamu lebih memahami surat resmi, ikuti kegiatan berikut ini.
1.     Mengamati surat resmi

2.     Menentukan Bagian-Bagian Surat Resmi
Apabila kamu cermati, surat di atas memiliki bagian-bagian surat sebagai berikut:
1.       Kepala Surat
2.       Tanggal Penulisan Surat
3.       Nomor Surat
4.       Lampiran
5.       Pokok Surat atau Hal 6. Alamat Surat
7.       Salam Pembuka
8.       Isi Surat
9.       Salam Penutp
10.   Tanda Tangan, nama terang, penanggung jawab, dan jabatan atau sebutan.


Bagian-bagian surat tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a.       Bagian kepala surat yang berisi: nama departement/lembaga/organisasi/ beserta alamat lengkap termasuk nomor kotak pos, nomor telepon, dan lambang departemen atau instansi di sebelah kiri.
b.       Bagian pembukaan yang meliputi tanggal surat, nomor surat, hal lampiran, alamat surat dan salam pembuka.
c.       Bagian isi surat atau tubuh surat yang berisi paragraf pembuka, isi, dan penutup.
d.      Bagian penutup yang berisi salam penutup, tanda tangan, nama terang, jabatan, dan tembusan (bila ada).

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply