Headlines

PENJASKES

SENI KEBUDAYAAN

PPKN

» » » MATERI PELAJARAN PENJASORKES KELAS 6 SEMESTER 2 BAB 6

 AKTIVITAS LUAR SEKOLAH







A. Penjelajahan




.  Aktivitas Penjelajahan 
Penjelajahan adalah suatu kegiatan berjalan menelusuri alam bebas secara sistematis dan terencana. Bila perjalanan itu menempuh jarak yang lebih jauh lagi, malah mungkin ditambah dengan alat transportasi lain seperti : sepeda, perahu atau menumpang kendaraan, disebut perjalanan pengembaraan.
Tujuan penjelajahan adalah untuk mengenal dan mengetahui keadaan perkampungan disekitar sekolah secara langsung. Penjelajahan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan kita secara fisik, mental dan perlengkapan. Motivasi melakukan penjelajahan, yaitu : Sebagai olahraga atau hobi untuk mendapatkan kesegaran jasmani dan menguji kemampuan terhadap tantangan alam serta mengagumi kebesaran Tuhan Yang  Maha Esa.

a) Macam-macam Kegiatan Penjelajahan
 Bentuk-bentuk penjelajahan sebagai berikut:
1) Penjelajahan Masyarakat
Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan perjalanan kaki sambil mengenal masyarakat di sepanjang perjalanan. Menjelajah daerah baru dan mengenal tata kehidupan masyarakatnya sangat bermanfaat bagi para siswa. Dengan terjalinnya hubungan antara siswa dengan para penduduk setempat, tumbuh pengertian yang kelak dapat ditingkatkan menjadi program pengabdian.
                            Jarak perjalanan yang ditempuh 6 – 8 km untuk siswa usia 16-20 tahun, dalam bentuk regu-regu kecil (8 orang). Persoalan yang diminta untuk dijawab regu (dibagi tugas) ialah: berapa jumlah penduduk, apa mata pencaharian utama mereka, agama yang dianut, ada berapa sekolah/pesantren, industri rumah, keadaan kemampuan hidup, kesehatan, ada atau berapa jauh ke Puskesmas terdekat, buta huruf, keluarga berencana, dan sebagainya.
                            Hal yang sama dilakukan semua regu: melakukan pendekatan terhadap masyarakat setempat (wawancara). Dari perjalanan itu setiap regu membuat laporan yang lengkap tentang persoalan yang ditugaskan kepadanya. Termasuk memberi saran, menarik kesimpulan, serta usul perbaikan berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan.

2)  Pengembaraan
Untuk usia 14-16 tahun dapat melakukan perjalanan pengembaraan menurut arah yang ditentukan sepanjang 10 km dari tempat memulai perjalanan. Perjalanan dilakukan sendiri atau berdua. Lama perjalanan 24 jam, termasuk menginap dalam tenda atau gubuk yang didirikan sendiri. Mereka harus masak satu kali atau lebih dengan alat-alat yang dibawanya, dan harus membuat laporan tertulis tentang perjalanannya.
Boleh dengan tambahan peta-peta perjalanan dan gambar peta lapangan tempat bermalam. Bila kegiatan pertama telah berhasil dilaksanakan, ia boleh meneruskan usahanya untuk mencapai kecakapan khusus “Pengembara” dengan menempuh kecakapan sebagai berikut :
a) Mengemasi dan membawa alat/perlengkapan berkemah di atas punggung (ransel) atau di atas bagasi sepeda.
b) Tiga kali ikut serta dalam penjelajahan yang masing-masing berjarak minimal 12 km.
c) Memilih rute arah perjalanan untuk penjelajahan sejauh 20 km di atas peta dan mengemukakan apa alasan pemilihan itu.
d) Memilih kisi-kisi penunjukkan 1 km² di atas peta dengan kemungkinan didirikan perkemahan dan mengemukakan alasan mengapa memilih tempat itu.
e) Membuat sendiri sebagian dari alat-alat perlengkapan penjelajahan, seperti : tenda, kantung tidur, tas punggung, dan sebagainya.

3)  Penjelajahan Mempertahankan Hidup
Kegiatan ini dalam bahasa Inggris disebut “Survival Hike”, yaitu suatu latihan yang sengaja dibuat berat, bertujuan memiliki daya tahan, kemampuan mental dan fisik, disiplin, percaya diri, sanggup menderita, kerja keras serta jasmani dan rohani “baja”.Dalam angkatan bersenjata, terutama bagi prajurit anggota pasukan khusus/komando, diwajibkan menempuh survival hike, tanpa membawa bekal makanan dan air minum, berjalan kaki jauh 150 km atau lebih dengan beban ransel dan senjata panjang, melewati medan yang sukar dan berat.
Di luar kegiatan kemiliteran, kegiatan ini biasa dilakukan oleh calon anggota tim SAR (Search and Rescue), calon anggota pecinta alam (misalnya Wanadri), calon anggota perkumpulan beladiri, dan sebagainya, meskipun tidak sesukar dan seberat untuk prajurit pasukan khusus TNI.
Bagaimanapun bentuknya acara kegiatan “penjelajahan mempertahankan hidup”, pihak penyelenggara harus tetap waspada dan penuh tanggungjawab dalam memperhitungkan kemungkinan terjadinya kecelakaan fatal yang menimpa peserta.  Untuk itu latihan persiapan bagi calon peserta perlu diintensifkan dan pemeriksaan awal terhadap medan dari rute perjalanan supaya dilakukan seteliti mungkin oleh pihak penyelenggara, sehingga kecelakaan besar dapat dihindari dan kecelakaan kecil dapat dikurangi kemungkinan terjadinya.

b) Merencanakan dan melaksanakan penjelajahan
       Penjelajahan dapat dikatakan berhasil apabila kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Selain itu, keberhasilan juga dapat diukur apabila setiap anggota yang mengikuti penjelajahan merasa puas serta dapat merasakan manfaat dari apa yang dilaksanakannya dalam kegiatan penjelajahan dengan melakukan sebuah manajemen perjalanan dengan  menentukan aktivitas yang dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan perjalanan dan mengurangi resiko.

1) Pembelajaran kegiatan menyusun jadwal perjalanan
Agar kegiatan penjelajahan dapat terlaksana dengan lancar harus didahului dengan perencanaan yang matang. Kegiatan perencanaan meliputi pengamatan rute dan lokasi yang akan dituju, waktu pelaksanaan, peralatan yang dibutuhkan, pembuatan denah atau peta, jumlah peserta, dan macam kegiatan yang harus dilakukan, kegiatan pengamatan rute dan lokasi yang akan dituju dilakukan sebelum kegiatan dilaksanakan. Pada saat melakukan kegiatan pengamatan rute hendaknya disertai dengan pembuatan tanda-tanda atau rambu penunjuk arah,waktu pelaksanaan hendaknya mempertimbangkan keadaan cuaca, jumlah peserta, dan jarak yang harus ditempuh. Dalam menyusun perkiraan peralatan yang dibutuhkan oleh setiap peserta atau regu harus mempertimbangkan tingkat kesulitan rute yang akan dilalui, jenis kegiatan di perjalanan, dan lokasi tujuan.
Peta atau lokasi harus digambarkan dengan jelas dan disertai dengan penunjuk rute, tanda atau rambu-rambu yang digunakan serta keterangan kegiatan yang akan dilaksanakan. Peta atau denah yang disusun secara jelas dan terperinci akan membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan. Dalam merencanakan jumlah peserta hendaknya mempertimbangkan daya tampung lokasi yang akan dituju serta tingkat kesulitan perjalanan. Hal yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan macam kegiatan adalah kebutuhan atau situasi lokasi kegiatan, manfaat kegiatan, dan biaya.
2).Kegiatan membaca peta
Peta perjalanan adalah penunjuk atau gambaran tertulis tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh peserta kegiatan. Perhatikan penunjuk arah dan skala gambar yang telah ditentukan sehingga dapat  mengetahui jarak tempuh dan rah perjalanan. Perhatikan rambu-rambu yang digunakan dan dipasang di sepanjang rute perjalanan serta merupakan tanda-tanda alam dan lokasi kegiatan sehingga tidak tersesat di perjalanan dan salah melakukan kegiatan, dimana dalam tanda-tanda alam tersebut akan menunjukkan arah perjalanan yang kita tuju.
3). Kegiatan memahami simbol dan tanda
Mengenal dan memahami simbol atau rambu-rambu serta tanda-tanda dalam peta sangatlah penting. Arti dari tanda-tanda tersebut biasanya tertera pada bagian keterangan peta yang terletak di bawah gambar.Contoh arti rambu-rambu yang biasa digunakan, antara lain sebagai berikut:
a) Tanda anak panah menunjukkan arah
b) Tanda silang yang dipasang di sisi jalan, di tengah jalan, atau pada benda-benda di sekitar jalan menunjukkan bahwa jalan tersebut tidak boleh dilalui/dilewaati.
c) Tanda segitiga bergambar tiga ruas garis yang dipasang di sekitar sumber air mengisyaratkan bahwa air tersebut tidak boleh diminum.

4). Navigasi
Navigasi adalah penentuan posisi dan arah perjalanan baik di medan perjalanan ataupun di Peta, orang yang melakukan navigasi disebut navigator, di dalam penjelajahan yang dilakukan di luar sekolah, disamping kegiatan penjelajahan dapat digunakan untuk menjaga kesehatan dan kesegaran tubuh. Selain itu, kegiatan penjelajahan dapat pula digunakan sebagai kegiatan rekreasi. Pada umumnya, kegiatan penjelajahan diharapkan memiliki kemampuan dalam navigasi membaca Peta karena banyak disukai oleh siswa, karena kegiatan ini cukup menggembirakan dan dapat memperbanyak pengalaman.
Kegiatan bekerjasama dengan kelompok
Kerja sama antar anggota kelompok sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang harus dilakukan. Untuk dapat bekerja sama, setiap anggota regu harus saling menghilangkan rasa egois atau mementingkan diri sendiri serta saling menghargai orang lain,rasa persatuan harus tertanam di dalam sanubari setiap anggota kelompok. Selain harus bekerja sama dengan sesama anggota kelompok, suatu regu harus mampu bekerja sama dengan kelompok lain.

5). Kegiatan gembira dan menyenangi  aktivitas alam bebas
Agar perjalanan dan seluruh acara kegiatan dapat dilaksanakan dalam suasana yang menggembirakan, setiap anggota regu harus berusaha menciptakan suasana menyenangkan yang dimulai dari diri sendiri, menciptakan suasana dan perasaan gembira dapat dilakukan dengan cara menceritakan pengalaman lucu atau menyenangkan yang pernah dialami oleh masing-masing anggota kelompok. Menyanyikan lagu-lagu yang berirama semangat dan riang dapat pula menciptakan suasana gembira serta membangkitkan semangat baru.
2.  Keselamatan dalam Penjelajahan       
Ketika melakukan penjelajahan, setiap anggota kelompok harus menetapkan dan mengetahui etika yang berlaku. Hal tersebut bertujuan agar selama melakukan penjelajahan tidak ada pihak-pihak yang merasa terganggu sehingga penjelajahan dapat berjalan sesuai yang direncanakan, dan anggota kelompok memperoleh manfaat dari penjelajahan tersebut.
Etika yang hrus ditaati dan dijalankan selama melakukan penjelajahan, antara lain sebagai berikut:
 a)    Memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar
Selama perjalanan harus tetap menjaga kelestarian lingkkungan sekitar. Etika yang menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan, antara lain:
(1)   tidak mengambil, menebang, atau mancabut tanaman di sepanjang perjalanan atau pada lokasi kegiatan.
(2)   tidak mencorat-coret atau menoreh tulisan pada batang pohon, batu-batu, jalan, atau dinding.
(3)   tidak membuang sampah atau bungkus makanan dan minuman di sembarang tempat.
(4)   tidak membakar sampah atau daun-daunan yang masih berserakan di sekitar hutan atau perumahan.

b)     Bersikap sopan santun dalam melakukan aktivitas
       Bersikap sopan santun dalam setiap melakukan aktivitas penjelajahan ditunjukkan dengan prilaku, antara lain sebagai berikut:
(1)   Bersikap akrab, ramah, dan bersahaja kepada teman seperjalanan
(2)   Tidak menciptakan kegaduhan
(3)   Tidak mengganggu peserta lain
(4)   Bersikap ramah dan akrab terhadap penduduk sekitar
(5)   Berjalan dengan teratur dan mentaati rambu-rambu yang ada

c)     Kegiatan mengikuti iInstruksi dan prosedur
       Seorang anggota kelompok dapat dikatakan telah mengikuti instruksi dan prosedur apabila anggota tersebut berprilaku, antara lain sebagai berikut:
(1)   memperhatikan penjelasan atau keterangan yang diberikan oleh guru atau pemimpin rombongan
(2)   mentaati segala peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan
(3)   menghormati dan melaksanakan perintah ketua rombongan, ketua kelompok ataupun pejabat di wilayah lokasi kegiatan
(4)   berprilaku baik, bersikap jujur, dan bertanggungjawab
 d)     Kegiatan berbagi dengan teman dan tidak mengganggu orang lain
       Dalam melaksanakan perjalanan secara kelompok, seorang anggota kelompok dituntut untuk memiliki sikap bersedia berbagi dengan teman dan tidak mengganggu orang lain. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan sikap, antara lain sebagai berikut:
(1)   bekerja sama menyelesaikan tugas kelompok bersama anggota kelompok.
(2)   menyelesaikan seluruh tugas yang menjadi tanggung jawabnya
(3)   tidak mengganggu teman yang sedang menjalankan tugas atau kegiatan
(4)   tidak mengganggu kelompok lain
(5)   memberi masukan yang positif dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi oleh kelompok atau orang lain.

e)     Kegiatan memiliki kepedulian terhadap keselamatan diri dan orang lain
       Sikap peduli terhadap keselamatan diri dan orang lain pada saat penjelajahan sangat penting. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan prilaku sebagai berikut:
(1)   melaksanakan kegiatan dengan hati-hati, cermat, dan tepat
(2)   tidak menggunakan peralatan yang membahayakan atau yang belum dimengerti benar cara penggunaannya
(3)   tidak membawa benda-benda tajam yang tidak diperlukan
(4)   membawa alat-alat dan obat-obatan sederhana guna keperluan PPPK
(5)   membantu, menolong, atau mengobati teman yang terluka
(6)   melaporkan setiap kejadian sekecil apa pun kepada ketua kelompok atau ketua rombongan.

f)      Memakai pakaian dan perlengkapan yang sesuai
       Dalam memakai pakaian dan perlengkapan saat penjelajahan perlu disesuaikan dengan waktu dan fungsinya. Oleh karena itu, pemakaian baju dan perlengkapan saat penjelajahan harus memperhatikan hal-hal, antara lain sebagai berikut:
(1)   tidak mengenakan atau membawa perhiasan yang berlebihan
(2)   mengenakan pakaian yang tidak ketat dan terbuat dari bahan yang tidak mudah robek
(3)   mengenakan alas kaki atau sepatu yang terbuat dari bahan yang kuat, tetapi tidak kaku dan licin
(4)   memakai topi yang ringan dan sesuai dengan ukurannya
(5)   membawa peralatan yang dibutuhkan dan tidak terlalu berat
(6)   membungkus sabit atau pisau dengan pembungkus yang kuat serta disimpan di dalam tas
(7)   membawa peralatan dengan cara yang benar dan tidak membahayakan orang lain
g)     Kegiatan menjaga kebersihan lingkungan yang dikunjungi

Di setiap tempat dan waktu menjaga kebersihan merupakan salah satu hal yang utama. Dalam melakukan penjelajahan menjaga kebersihan dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah, antara lain sebagai berikut:
(1)   melaksanakan kegiatan membersihkan lingkungan sesuai dengan rencana
(2)   mengumpulkan sampah-sampah yang mudah terbakar pada satu lokasi, selanjutnya dibakar
(3)   menimbun barang-barang bekas, seperti kaleng, plastik, dan ban ke dalam tanah pada lokasi yang ditunjuk
(4)   mencabut  dan memangkas rumput-rumput liar yang dapat digunakan sebagai sarang hewan berbahaya atau penyebar penyakit
(5)   membersihkan benda-benda atau sampah yang menyumbat saluran air





B. Berkemah
Berkemah adalah sebuah kegiatan rekreasi di luar ruangan. Kegiatan ini umumnya dilakukan untuk beristirahat dari ramainya perkotaan, atau dari keramaian secara umum, untuk menikmati keindahan alam. Berkemah biasanya dilakukan dengan menginap di lokasi perkemahan, dengan menggunakan tenda, di bangunan primitif, atau tanpa atap sama sekali.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesiakemah (kata benda) adalah tempat tinggal darurat, biasanya berupa tenda yang ujungnya hampir menyentuh tanah dibuat dari kain terpal dan sebagainya. perkemahan(kata benda) 1 hal berkemah; 2 himpunan kemah (pramuka, pasukan, dsb); tempat berkemah.
Berkemah sebagai aktivitas rekreasi mulai populer pada awal abad ke-20. Kegiatan ini juga umumnya disertai dengan kegiatan rekreasi luar ruangan lainnya, seperti mendaki gunungberenangmemancing, dan bersepeda gunung.

Berkemah dalam Kepramukaan


Pramuka Penggalang tengah berkemah
Berkemah atau Perkemahan adalah salah satu macam kegiatan dalamkepramukaan yang dilaksanakan secara out bond. Kegiatan ini merupakan salah satu media pertemuan untuk Pramuka.

Tujuan Perkemahan[sunting | sunting sumber]

  1. memeberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara unsur-unsur alam dan kebutuhan untuk melestarikannya, menjaga lingkungan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab akan masa depan yang menghormati keseimbangan alam.
  2. Mengembangkan kemampuan diri mengatasi tantangan yang dihadapi, menyadari tidak ada sesuatu yang berlebih di dalam dirinya, menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan dalam kesederhanaan.
  3. Membina kerjasama dan persatuan dan persaudaraan.

Macam Perkemahan[sunting | sunting sumber]

Ada beberapa macam perkemahan ditinjau dari beberapa hal:
Ditinjau dari Lamanya Waktu, yaitu:
  1. Perkemahan Satu Hari. Yang termasuk dalam Perkemahan satu hari adalah Pesta Siaga
  2. Perkemahan Sabtu Malam Minggu (Persami)
  3. Perkemahan lebih dari tiga hari
Ditinjau dari Tempat Pelaksanaannya, yaitu:
  1. Perkemahan Menetap
  2. Perkemahan Safari (Berpindah-pindah)
Ditinjau dari Tujuannya, yaitu:
  1. Kemah Bakti. Seperti; Perkemahan Wirakarya (PW)
  2. Kemah Pelantikan. Seperti; Perkemahan Pelantikan TamuAmbalan, Pelantikan Penggalang Ramu dan lain-lain
  3. Kemah Lomba. Seperti; Lomba Tingkat (LT)
  4. Kemah Rekreasi
  5. Kemah Jambore. Seperti; Jambore Ranting (tingkat Kwartir Ranting/Kecamatan), Jambore Cabang (tingkat Kwartir Cabang /Kabupaten/KotaJambore Daerah (tingkat Kwartir Daerah /ProvinsiJambore Nasional (tingkat Kwartir Nasional / se-Indonesia).
  6. Kemah Riset/Penelitian
Ditinjau berdasarkan jumlah pesertanya, yaitu:
  1. Perkemahan satu regu/sangga
  2. Perkemahan satu Pasukan/Ambalan/Racana
  3. Perkemahan tingkat Ranting/Cabang/Daerah/Nasional/Regional/Dunia.


Dalam berkemah kita perlu mencari tempat yang baik dan ideal, yaitu:
  1. Tanahnya rata atau sedikit miring dan berumput dan terdapat pohon pelindung
  2. Dekat dengan sumber air
  3. Terjamin keamanannya
  4. Tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh dari kampung dan jalan raya
  5. Tidak terlalu jauh dengan pasar, pos keamanan dan pos kesehatan
  6. Memiliki pemandangan menarik

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply